Ninja 150 cc masih jadi incaran anak muda. Maklum, performa mesin sangat mudah di-upgrade. Baik untuk harian, drag bike, maupun road-race. Sebab dibekali teknologi pendongkrak tenaga seperti Super KIPS dan RIS. Produk aftermarket untuk menaikkan performa pun mudah dijumpai.
Itu terbukti pada Ninja 150 ini, saat diukur dynamometer Dyno jet tipe 250i, milik Sportisi Motorsport. Saat kondisi standar, tercatat hanya 26 dk/10.500 rpm, torsi 17,5 Nm/9.000 rpm. Setelah dioprek jadi 32,16 dk/11.500 rpm dan 20,12 Nm/10.100 rpm.
Artinya terjadi kenaikan tenaga 6,16 dk dan torsi 2,62 Nm. Wow, kenaikan cukup besar, tapi dananya tak lebih dari Rp 3 juta. Dan sebagian besar masih pakai komponen standar.
Apa saja ubahan yang dilakukan Armyando dari bengkel Paddock Speed Clinic (PSC) ini? Mari disimak.
Itu terbukti pada Ninja 150 ini, saat diukur dynamometer Dyno jet tipe 250i, milik Sportisi Motorsport. Saat kondisi standar, tercatat hanya 26 dk/10.500 rpm, torsi 17,5 Nm/9.000 rpm. Setelah dioprek jadi 32,16 dk/11.500 rpm dan 20,12 Nm/10.100 rpm.
Artinya terjadi kenaikan tenaga 6,16 dk dan torsi 2,62 Nm. Wow, kenaikan cukup besar, tapi dananya tak lebih dari Rp 3 juta. Dan sebagian besar masih pakai komponen standar.
Apa saja ubahan yang dilakukan Armyando dari bengkel Paddock Speed Clinic (PSC) ini? Mari disimak.
Blok dan Kepala Silinder
Pertama menaikkan tinggi lubang buang. Dari standar 34 mm dibabat jadi 31 mm, diukur dari bibir blok. “Jika dilihat dari atas bentuknya mirip kipas,” urai pria biasa disapa Pak Haji ini.
Lalu lubang buang sekunder yang membuka saat Super KIPS bekerja dibiarkan standar. Sasarannya agar tenaga muncul di putaran menengah ke atas. Lalu lubang main transfer (yang di depan) dinaikkan 0,5 mm.
Lubang bilas juga kena pisau korek, tapi cuma membabat bagian bawah yang masuk ke karter. Bentuknya diubah jadi mirip gawang, dan bibirnya dibentuk tajam agar bahan bakar mengalir deras tanpa halangan.
Lubang buang naik, tentu bikin kompresi turun. Agar kembali naik, kepala silinder dibubut. Besarnya bubutan tak bisa dipatok. “Terpenting saat diukur buret, jika dihitung kompresinya jadi 7,2:1, dan saat Super KIPS bekerja jadi 6,6:1,” lanjut pria yang juga kerap disapa Ando ini.
Penurunan kompresi cuma 0,6, jauh beda dibanding standarnya yang dari 7,6:1 jadi 6,5:1. Efeknya tenaga bawah sampai atas terus nyambung, drop di putaran tengah bisa dikurangi.
Selain untuk menaikkan kompresi, pembubutan di kepala juga untuk membentuk sudut squish jadi 13ยบ. “Sesuai dengan sudut bibir piston,” tambahnya. Sedang nat piston dan squish dibikin 0,1 mm.
Kepala silinder. dibubut agar kompresi naik dan squish |
Blok silinder. lubang buang dan transfer dinaikan |
Karburator dan Reed Valve
Pengabut bahan bakar dan udara masih andalkan standarnya, Mikuni VM 28. Tapi di-reamer jadi 30 mm, skepnya juga dikurangi 2 mm. Dipadu reed valve atau katup buluh yang stopper-nya dibuka 0,5 mm jadi 9,5 mm. Bertujuan agar bahan bakar dan udara yang masuk ke karter lebih banyak. “Sedang settingan spuyer menyesuaikan permintaan mesin,” terang pria berbadan tinggi besar ini.Karburator direamer jado 30 mm |
Pengapian
Masih pakai aslinya, hanya dimodifikasi agar timing pengapian berubah. “Jika standarnya api busi memercik 0,4 mm sebelum Titik Mati Atas (TMA), dimajukan jadi 0,6 mm sebelum TMA. Caranya, menggeser magnet dengan menggerinda spinya.”Kopling dan Gir Set
Agar tenaga tersalur sempurna, judder spring di kopling dilepas, dan diganti kampas kopling yang dimensinya sama dengan yang lain. Lalu per kopling ganti yang kebih keras.
Setting akhir pada gir, karena tenaga sudah melonjak drastis maka perlu diperberat. Agar nafas mesin bisa lebih panjang dan motor tak terlalu liar. “Dari 14-39 diberatin jadi 15-41,” papar pebengkel di Jl. Lapangan Bola No.35, Kebon Jeruk, Jakbar.
Agar tenaga tersalur sempurna, judder spring di kopling dilepas, dan diganti kampas kopling yang dimensinya sama dengan yang lain. Lalu per kopling ganti yang kebih keras.
Setting akhir pada gir, karena tenaga sudah melonjak drastis maka perlu diperberat. Agar nafas mesin bisa lebih panjang dan motor tak terlalu liar. “Dari 14-39 diberatin jadi 15-41,” papar pebengkel di Jl. Lapangan Bola No.35, Kebon Jeruk, Jakbar.
Knalpot
Diganti produk custom, yang desainnya dibuat sesuai ubahan mesin. “Sebenarnya bisa juga pakai knalpot asli yang dibobok, tapi tenaganya tak bisa semaksimal produk custom,” tutup pebengkel yang rajin ikut balap drag bike ini.Data performa | |||
Standar | Upgrade | Kenaikan | |
Tenaga | 26 dk / 10.500 rpm | 32,16 dk / 11.500 rpm | 6,16 dk |
Torsi | 17,5 nm / 9.000 rpm | 20,12 nm / 10.100 rpm | 2,64 nm |
Part dan jasa | |||
Kampas kopling 1 lembar | 55.000 | ||
Per kopling | 150.000 | ||
paking full set | 150.000 | ||
Gir set 15-41 415 TK | 360.000 | ||
Knalpot | 850.000 | ||
Ongkos bubut dan jasa | 1.285.000 | ||
Total | 2.850.000 | ||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar